MAKALAH
PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA MELALUI KELUARGA
PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA MELALUI KELUARGA
DOSEN PENGAMPU:
Dra. USWATUN HASANAH, M.Si
NOVIANA RIZKY
1515617053
Dra. USWATUN HASANAH, M.Si
NOVIANA RIZKY
1515617053
MATA KULIAH:
ILMU KESEJAHTERAAN
KELUARGA
UNIVERSITAS NEGERI
JAKARTA
Kata
Pengantar
Puji Syukur
kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas anugrahNya penulisan
paper ini dapat terselesaikan dengan baik. Tidak lupa saya ucapkan terima
kasih kepada Ibu Dra. Uswatun
hasanah, M.Si yang telah membantu memberikan
materi tentang ilmu kesejahteraan keluarga khususnya tentang peningkatan sumber
daya manusia melalui keluarga sehingga penulisan makalah ini bisa tersusun
dengan baik.
Makalah
ini saya susun berdasarkan pengetahuan yang saya peroleh dari Ibu Dra. Uswatun hasanah, M.Si dan beberapa
sumber lain dengan harapan orang yang membaca dapat memahami tentang peningkatan
sumber daya manusia melalui keluarga.
Akhirnya,
saya menyadari bahwa penulisan paper ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
demi perbaikan paper ini di masa mendatang.
Jakarta, Desember 2017
Noviana Rizky
DAFTAR ISI
Kata
pengantar 2
Bab 1
Pendahuluan 4
1.1. Pengertian Sumber Daya Manusia 5
1.1. Pengertian Sumber Daya Manusia 5
1.2. Kualitas
Sumber Daya Manusia di Indonesia 7
1.3. Penyebab lemahnya sumberdaya
manusia 7
Bab 2
Pembahasan
2.1. Upaya
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia di Indonesia 9
2.2. Optimalisasi
fungsi keluarga 10
Bab 3
Penutup
3.1. Kesimpulan 12
1.
Pendahuluan
Sumber daya manusia
memegang peranan penting dalam proses keberhasilan suatu pembangunan.
Pembangunan merupakan suatu proses perubahan di segala bidang kehidupan yang
dilakukan secara sengaja berdasarkan suatu rencana tertentu. Pembangunan
nasional Indonesia misalnya, merupakan suatu proses perubahan yang dilakukan
berdasarkan rencana tertentu dengan sengaja dan memang dikehendaki , baik oleh
pemerintah yang menjadi pelopor pembangunan maupun masyarakat.
Untuk membangun suatu
bangsa diperlukan sumber daya baik alam maupun manusia. Sumber daya manusia
sebagai potensi yang terkandung dalam diri manusia harus mampu mewujudkan
perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu
mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju
tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan
berkelanjutan. Sumber daya manusia merupakan subyek yang aktif dan menentukan,
bukan obyek yang pasif dan ditentukan sebagaimana kedua psikis yang dimilikinya
Sumber Daya Manusia melakukan berbagai kegiatan, yang salah satu diantaranya
disebut bekerja sebagai usaha mewujudkan eksistensi organisasi/ perusahaan.
Kajian demografi dan perhitungan proyeksi penduduk memberikan
gambaran bahwa Indonesia akan mengalami bonus demografi yang ditandai dengan
meningkatkan proporsi penduduk usia kerja hingga 20 tahun mendatang. Meski
demikian, pertumbuhan kuantitas penduduk usia produktif tidak dapat disebut
sebagai bonus jika tidak disertai dengan pertumbuhan kualitas penduduk. Untuk
mendorong peningkatan kualitas tersebut, salah satu cara yang digalakkan adalah
melalui pembangunan pada tingkat keluarga.
Sumber daya manusia
yang berkualitas sangat dibutuhkan dalam mewujudkan manusia Indonesia
seutuhnya. Karena sumber daya manusia yang berkualitas dibutuhkan untuk
menghadapi berbagai tantangan globalisasi. Globalisasi merupakan proses
mendunia dengan tingkat perubahan yang cepat dan radikal di berbagai aspek
kehidupan manusia karena adanya teknologi. Kini kita merasa dunia semakin
menyusut, dengan kecanggihan teknologi kita tidak tersekat lagi oleh ruang dan
waktu. Dengan teknologi kita bisa berkomunikasi dengan siapa saja dan kapan
saja dan dimana saja. Tetapi dibalik kecanggihan dan perubahan yang terjadi
dapat menimbulkan ketimpangan jika kita tidak siap dengan adanya perubahan
sehingga bisa terjadi ketimpangan budaya yang tentunya akan merugikan kita.
Permasalahan dunia dan permasalahan nasional yang semakin komplek menuntut kita
untuk senantiasa belajar agar tidak gagap terhadap perubahan.
Makalah ini dibuat bertujuan untuk mengetahui berbagai masalah mengenai sumber daya manusia serta upaya dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Makalah ini membahas tentang :
Makalah ini dibuat bertujuan untuk mengetahui berbagai masalah mengenai sumber daya manusia serta upaya dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Makalah ini membahas tentang :
1) Pengertian sumber
daya manusia,
2) Kualitas sumber daya
manusia di Indonesia,
3) Upaya peningkatan
kualitas sumber daya manusia
1.1. Pengertian Sumber Daya Manusia
Sumber
Daya Manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi
dalam mewujudkan eksistensinya. Sumber daya manusia adalah suatu proses mendayagunakan manusia sebagai tenaga kerja secara manusiawi, agar potensi fisik dan psikis yang dimilikinya berfungsi maksimal bagi pencapaian tujuan organisasi. Disamping itu, manusia adalah makhluk Tuhan yang kompleks dan unik serta diciptakan dalam integrasi dua substansi yang tidak berdiri sendiri yaitu tubuh ( fisik / jasmani) sebagai unsur materi, dan jiwa yang bersifat non materi. Hubungan kerja yang paling intensif dilingkungan organisasi adalah antara pemimpin dengan para pekerja (staf) yang ada di bawahnya. Hubungan kerja semakin penting artinya dalam usaha organisasi mewujudkan eksistensinya dilingkungan tugas yang lebih luas dan kompetetif pada masa yang akan datang. Sumber Daya Manusia adalah potensi yang merupakan asset dan berfungsi sebagai modal (non material/non finansial) didalam organisasi bisnis, yang dapat diwujudkan menjadi potensi nyata secara fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi.
dalam mewujudkan eksistensinya. Sumber daya manusia adalah suatu proses mendayagunakan manusia sebagai tenaga kerja secara manusiawi, agar potensi fisik dan psikis yang dimilikinya berfungsi maksimal bagi pencapaian tujuan organisasi. Disamping itu, manusia adalah makhluk Tuhan yang kompleks dan unik serta diciptakan dalam integrasi dua substansi yang tidak berdiri sendiri yaitu tubuh ( fisik / jasmani) sebagai unsur materi, dan jiwa yang bersifat non materi. Hubungan kerja yang paling intensif dilingkungan organisasi adalah antara pemimpin dengan para pekerja (staf) yang ada di bawahnya. Hubungan kerja semakin penting artinya dalam usaha organisasi mewujudkan eksistensinya dilingkungan tugas yang lebih luas dan kompetetif pada masa yang akan datang. Sumber Daya Manusia adalah potensi yang merupakan asset dan berfungsi sebagai modal (non material/non finansial) didalam organisasi bisnis, yang dapat diwujudkan menjadi potensi nyata secara fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi.
Menurut
Sonny Sumarsono (2003, h 4), sumber daya manusia atau human recources
mengandung dua pengertian. Pertama, adalah usaha kerja atau jasa yang dapat
diberikan dalam proses produksi. Dalam hal lain SDM mencerminkan kualitas usaha
yang diberikan oleh seseorang dalam waktu tertentu untuk menghasilkan barang
dan jasa. Pengertian kedua, SDM menyangkut manusia yang mampu bekerja untuk
memberikan jasa atau usaha kerja tersebut. Mampu bekerja berarti mampu
melakukan kegiatan yang mempunyai kegiatan ekonomis, yaitu bahwa kegiatan
tersebut menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan atau
masyarakat.
Menurut
Mary Parker Follett Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu seni untuk
mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk
melaksanakan berbagai pekerjaan yang diperlukan, atau dengan kata lain tidak
melakukan pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.
Definisi
ini, yang dikemukakan oleh Mary Parker Follett, mengandung arti bahwa para
manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain
untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang diperlakukan, atau dengan kata lain
dengan tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.
Manajemen
memang dapat mempunyai pengertian lebih luas dari pada itu, tetapi definisi di
atas memberikan kepada kita kenyataan bahwa kita terutama mengelola sumber daya
manusia bukan material atau finansial.
Di
lain pihak manajemen mencakup fungsi-fungsi perencanaan (penetapan apa yang
akan dilakukan), pengorganisasian (perencanaan dan penugasan kelompok kerja),
penyusunan personalia (penarikan, seleksi, pengembangan, pemberian kompensasi,
dan penilaian prestasi kerja), pengarahan (motivasi, kepemimpinan, integrasi,
dan pengelolaan konflik) dan pengawasan.
Menurut
M.T.E. Hariandja (2002, h 2) Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor
yang sangat penting dalam suatu perusahaan disamping faktor yang lain seperti
modal. Oleh karena itu SDM harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan
efektivitas dan efisiensi organisasi.
Menurut
Mathis dan Jackson (2006, h.3) SDM adalah rancangan sistem-sistem formal dalam
sebuah organisasi untuk memastikan penggunaan bakat manusia secara efektif dan
efisien guna mencapai tujuan organisasi.
Demikian
pula menurut The Chartered Institute of Personnel and Development (CIPD) dalam
Mullins (2005). Sumber daya manusia dinyatakan sebagai strategi perancangan,
pelaksanaan dan pemeliharaan untuk mengelola manusia untuk kinerja usaha yang
optimal termasuk kebijakan pengembangan dan proses untuk mendukung strategi.
Menurut
Hasibuan (2003, h 244) Pengertian Sumber Daya Manusia adalah kemampuan terpadu
dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Pelaku dan sifatnya
dilakukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya
dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya.
SDM
terdiri dari daya fikir dan daya fisik setiap manusia. Tegasnya kemampuan
setiap manusia ditentukan oleh daya fikir dan daya fisiknya. SDM atau manusia
menjadi unsur utama dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Peralatan yang
handal atau canggih tanpa peran aktif SDM, tidak berarti apa-apa. Daya pikir
adalah kecerdasan yang dibawa sejak lahir (modal dasar) sedangkan kecakapan
diperoleh dari usaha (belajar dan pelatihan). Kecerdasan tolok ukurnya
Intelegence Quotient (IQ) dan Emotion Quality (EQ).
Menurut Wikipedia Indonesia, sdaya
manusia (SDM)
adalah salah satu faktor yang sangat penting bahkan tidak dapat dilepaskan dari
sebuah organisasi, baik institusi maupun perusahaan. SDM juga merupakan kunci
yang menentukan perkembangan perusahaan. Pada hakikatnya, SDM berupa manusia
yang dipekerjakan di sebuah organisasi sebagai penggerak, pemikir dan perencana
untuk mencapai tujuan organisasi itu.
Dewasa ini,
perkembangan terbaru memandang karyawan bukan sebagai sumber daya belaka,
melainkan lebih berupa modal atau aset bagi institusi atau organisasi. Karena
itu kemudian muncullah istilah baru di luar H.R. (Human Resources), yaitu H.C.
atau Human Capital. Di sini SDM dilihat bukan sekadar sebagai aset utama,
tetapi aset yang bernilai dan dapat dilipatgandakan, dikembangkan (bandingkan
dengan portfolio investasi) dan juga bukan sebaliknya sebagai liability
(beban,cost). Di sini perspektif SDM sebagai investasi bagi institusi atau
organisasi lebih mengemuka.
Pengertian SDM dapat dibagi menjadi dua, yaitu pengertian mikro
dan makro. Pengertian SDM secara mikro adalah individu yang bekerja dan menjadi
anggota suatu perusahaan atau institusi dan biasa disebut sebagai pegawai,
buruh, karyawan, pekerja, tenaga kerja dan lain sebagainya. Sedangkang
pengertian SDM secara makro adalah penduduk suatu negara yang sudah memasuki
usia angkatan kerja, baik yang belum bekerja maupun yang sudah bekerja.
Secara garis besar,
pengertian Sumber Daya Manusia adalah individu yang bekerja sebagai penggerak
suatu organisasi, baik institusi maupun perusahaan dan berfungsi sebagai aset
yang harus dilatih dan dikembangkan kemampuannya.
1.2.Kualitas Sumber
Daya Manusia di Indonesia
Sumber
daya manusia memegang peranan penting dalam pembangunan. Oleh karena itu dalam
melaksanakan pembangunan suatu wilayah atau negara perlu diketahui keadaan
sumber daya manusia yang ada di wilayah tersebut. Semakin lengkap dan tepat
data mengenai sumber daya manusia yang tersedia, semakin mudah dan tepat pula
perencanaan pembangunan yang di buat.
Kualitas
sumber daya manusia merupakan merupakan komponen penting dalam setiap gerak
pembangunan. Hanya dari sumber daya manusia yang berkualitas tinggilah yang
dapat mempercepat pembangunan bangsa. Jumlah penduduk yang besar, apabila tidak
diikuti dengan kualitas yang memadai, hanyalah akan menjadi beban pembangunan.
Kualitas penduduk adalah keadaan penduduk baik secara perorangan maupun
kelompok berdasarkan tingkat kemajuan yang telah dicapai.
1.3.Penyebeb lemahnya
kualitas sumber daya manusia
Kualitas SDM bangsa
Indonesia, dalam kategori rendah, dan rendahnya kualitas SDM disebabkan pula
oleh rendahnya kualitas pendidikan. Sudah saatnya bangsa Indonesia khususnya
Pemerintah untuk peduli meningkatkan kualitas pendidikan sebagai modal dasar
semua komponen dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Diakui banyak
faktor yang mempengaruhi rendahnya kualitas SDM. Pendidikan dan Kesehatan
adalah faktor-faktor yang dominan.
1. Pendidikan
Ada beberapa alasan
yang menyebabkan tingkat pendidikan penduduk Indonesia masih relatif rendah
tersebut di Indonesia, antara lain :
1) Biaya
pendidikan relatif mahal sehingga tidak dapat dijangkau oleh semua penduduk
terutama penduduk yang mempunyai penghasilan rendah.
2) Minat
menyekolahkan masih sangat rendah, terutama di daerah-daerah pedesaan
terpencil.
3) Sarana
dan prasarana pendidikan yang masih belum memadai dan proporsional, terutama
untuk sekolah lanjutan (SMP dan SMA)
4) Rendahnya
kualitas sarana fisik, banyak sekolah-sekolah dan perguruan tinggi yang
gedung-gedungnya telah rusak, kepemilikan dan penggunaan media belajar rendah,
buku perpustakaan tidak legkap dan banyak yang rusak, laboratorium tidak
standart, serta pemakaian teknologi informasi tidak memadai. Bahkan yang lebih
parah masih banyak sekolah yang tidak memiliki gedung sendiri, tidak memiliki perpustakaan,
dan tidak memiliki laboratorium.
5) Rendahnya
kualitas guru, keadaan guru di Indonesia sangat memprihatinkan. Kebanyakan guru
belum memiliki profesionalisme yang memadai untuk melaksanakan tugasnya sebagai
mana tertuang dalam pasal 39 UU No.20/2003, yaitu merencanakan pembelajaran,
melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan bimbingan,
melakukan pelatihan, melakukan penelitian, dan pengabdian masyarakat.
6) Rendahnya
kesejahteraan guru, mempunyai andil dalam membuat rendahnya kualitas pendidikan
di Indonesia.
Beberapa upaya yang
perlu dilakukan untuk menangani masalah redahnya tingkat pendidikan, antara
lain :
1) Memperluas
kesempatan belajar, baik melalui jalur pendidikan sekolah maupun luar sekolah.
Selain itu perlu dilakukan upaya penyadaran terhadap masyarakat bahwa
pendidikan merupakan media strategis guna meningkatkan kualitas sumber daya
insaniah.
2) Meringankan
biaya pendidikan dan membebaskan biaya bagi yang tidak mampu, serta memberikan
beasiswa bagi siswa yang berprestasi. Di dalam UUD juga dikatakan bahwa setiap
warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran. Oleh karena itu sudah
merupakan kewajiban pemerintah untuk menyediakan layanan pendidikan yang
berkualitas dan harganya murah.
3) Meningkatkan
jumlah dan kualitas sarana serta prasarana pendidikan, seperti gedung-gedung
sekolah, laboratorium, perpustakaan, media pembelajaran dan pengangkatan guru
serta ahli kependidikan yang profesional
2. Kesehatan
Selain pendidikan,
kesehatan penduduk merupakan faktor penting yang perlu untuk ditingkatkatkan,
sebab jika penduduk terus-terusan sakit, akan berpengaruh terhadap tingkat
produktivitas. Artinya, semakin banyak penduduk yang sakit, maka akan semakin
rendah kualitas penduduk berdasarkan tingkat kesehatan.
Kondisi kesehatan dan
gizi anak di Indonesia masih memprihatinkan. Selain cakupan yang masih rendah,
program yang diselenggarakan itu masih masih terfragmentasi sehingga tidak
menyentuh kebutuhan tumbuh kembang anak secara holistik. Rendahnya cakupan dan
kualitas penyelenggaraan program pengembangan anak usia dini mengakibatkan
kondisi anak Indonesia masih memprihatinkan yang ditunjukkan dengan rendahnya
derajat kesehatan dan gizi.
Rendahnya derajat
kesehatan dan gizi pada anak usia dini lebih banyak terjadi pada anak yang
berasal dari keluarga tidak mampu dan yang tinggal di wilayah pedesaan, serta
di wilayah dengan penyediaan layanan social dasar yang tidak memadai. Sedangkan
untuk meningkatkan/meratakan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan yang
terjangkau, diwujudkan melalui revitalisasi sistim kesehatan dasar dengan
memperluas jaringan yang efektif dan efisien termasuk Posyandu dan Polindes,
peningkatan jumlah dan kualitas tenaga kesehatan/revitalisasi kader
PKK, pembentukan standar pelayanan kesehatan minimum untuk kinerja sistim
kesehatan yang komprehensif, serta memperbaiki sistim informasi pada semua
tingkatan pemerintah.
SDM merupakan hal yang
vital dalam perkembangan ekonomi suatu negara, dan Indonesia dianugerahi dengan
jumlahnya yang sangat melimpah. Namun, akan sangat disayangkan jika potensi
SDMnya tidak dipersiapkan dan dikelola dengan baik karena kita tidak bisa hanya
bergantung pada kekayaan alam semata yang semakin menipis. Meningkatkan
kualitas SDM adalah harga mati bagi Indonesia bila ingin membangun ekonomi yang
lebih baik nantinya agar tidak terus-menerus tertinggal dan dieksploitasi oleh
negara lain.
2.1.Upaya
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia di Indonesia
Untuk
menyiapkan generasi emas, pendidikan tetap menjadi jalan utama. Dalam hal ini,
pendidikan untuk semua (education for all) menjadi pekerjaan yang perlu
dituntaskan. Bukan sekadar pemerataan, tetapi juga peningkatan kualitas. Upaya
tersebut yaitu seperti melakukan gerakan pendidikan anak usia dini serta
penuntasan dan peningkatan kualitas pendidikan dasar. Di samping itu perluasan
akses ke perguruan tinggi juga disiapkan melalui pendirian perguruan tinggi
negeri di daerah perbatasan dan memberikan akses secara khusus kepada
masyarakat yang memiliki keterbatasan kemampuan ekonomi, tetapi berkemampuan
akademik.
Periode
saat ini sebagai upaya menyiapkan generasi untuk berpuluh-puluh tahun
mendatang. Generasi masa depan harus dipersiapkan sejak sekarang. Pendidikan
harus terus berikhtiar membangun generasi bangsa yang cakap secara intelektual,
anggun secara moral, dan siap menghadapi tantangan zamannya. Pendidikan juga
harus mampu melahirkan generasi bangsa yang memiliki jiwa dan pikiran besar
untuk membangun negerinya. Di sisi lain, yang juga perlu disadari, pendidikan
bukan tanggung jawab pemerintah/negara semata. Pendidikan sebagai jalan
kemajuan negeri ini harus menjadi komitmen dan kesadaran bersama.
Generasi
muda Indonesia jangan merasa kalah dengan bangsa asing. Dengan level kualitas
yang dimiliki, generasi muda Tanah Air memiliki kualitas yang hampir sama dan
mampu bersaing di level internasional. Hanya saja, terkadang generasi muda
Indonesia memiliki kelemahan dalam tiga hal yaitu komunikasi dalam Bahasa
Inggris, inovatif dan jiwa kewirausahaan, dan terakhir soft skill yang mencakup
penilaian terhadap kemampuan diri sendiri.
Permasalahan
dunia dan permasalahan nasional yang semakin komplek menuntut kita untuk
senantiasa belajar agar tidak gagap terhadap perubahan. Jumlah penduduk yang
semakin meningkat, cadangan energi yang kian menipis, ragam budaya yang
berbeda, konflik internal dan internasional mengharuskan kita untuk senantiasa
belajar. Fakta yang ada memperlihatkan bahwa pendidikan konvensional pada saat
ini kurang memberikan kontribusi terhadap pemecahan masalah yang ada malah
semakin memperlebar kesenjangan yang ada. Pendidikan luar sekolah merupakan
pendidikan alternative yang dapat memberikan warna baru dalam dunia pendidikan.
Selain itu upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat juga dilakukan
dengan cara yang lain, yaitu :
1. Meningkatkan kualitas Pendidikan di Indonesia
2. Menambah lapangan kerja yang memadai
3. Peningkatan perekonomian Indonesia
Arah pembangunan sumber daya manusia di indonesia ditujukan pada pengembangan kualitas sumber daya manusia secara komprehensif meliputi aspek kepribadian dan sikap mental, penguasaan ilmu dan teknologi, serta profesionalisme dan kompetensi yang ke semuanya dijiwai oleh nilai-nilai religius sesuai dengan agamanya. Dengan kata lain, pengembangan sumber daya manusia di Indonesia meliputi pengembangan kecerdasan akal (IQ), kecerdasan sosial (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ).
1. Meningkatkan kualitas Pendidikan di Indonesia
2. Menambah lapangan kerja yang memadai
3. Peningkatan perekonomian Indonesia
Arah pembangunan sumber daya manusia di indonesia ditujukan pada pengembangan kualitas sumber daya manusia secara komprehensif meliputi aspek kepribadian dan sikap mental, penguasaan ilmu dan teknologi, serta profesionalisme dan kompetensi yang ke semuanya dijiwai oleh nilai-nilai religius sesuai dengan agamanya. Dengan kata lain, pengembangan sumber daya manusia di Indonesia meliputi pengembangan kecerdasan akal (IQ), kecerdasan sosial (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ).
2.2.Optimalisasi
fungsi keluarga upaya strategis membangun sdm berkualitas
Menurut
Drs. Mardiya, masalah kependudukan dewasa ini semakin mendapat perhatian dari
pemerintah dan segenap lapisan masyarakat, mengingat masalah ini merupakan
salah satu bidang yang sangat menentukan berhasil tidaknya pembangunan
nasional. Hal ini disebabkan karena pada dasarnya penduduk mempunyai fungsi
ganda yang sangat strategis, yaitu sebagai obyrk dan sekaligus sebagai subyek
pembangunan. Sebagai obyek, penduduk dengan segala permasalahannya menjadi
sasaran yang dibangun, dibina dan dikembangkan. Sedangkan sebagai subyek,
penduduk dengan segala potensi yang dimilikinya merupakan sumber daya dalam
pelaksanaan pembangunan. Mengingat strategusnya fungsi ganda penduduk tersebut,
maka pemerintah menegaskan bahwa kebijakan kependudukan diarahkan pada
peningkatan kualitas penduduk sebagai pelaku utama dan sasaran pembangunan
nasional agar memiliki semangat kerja, budi pekerti luhur, penuh dengan
keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan harkat dan
martabat kemanusiaan.
Pengelolaan
kependudukan juga bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup, kecerdasan,
ketrampilan, derajat keesehatan dan kesejahteraan dan menciptakan lapangan
kerja, serta memeratakan pembangunan dan pendapatan. Pentingnya Membangun
Keluarga Sejahtera Membangun sumber daya penduduk berkualitas tentu tidak akan
perbah lepas dari peranan keluarga, karena keluraga merupakan institusi
terkecil dalam masyarakat yang merupakan lingkungan pertama dan utama bagi
setiap insan yang dilahirkan di dunia. Ini berarti, keluarga memiliki peranan
penting dalam mendidik anak dan membimbingnya 2 menjadi generasi yang tidak
saja cerdas dan terampil, tetapi juga berkepribadian dan memiliki ketakwaan
kepada Tuhan Yanga Maha Esa. Oleh karena itu, pemerintah kemudian menganggap
penting pembangunan keluarga dalam upaya mencetak SDM yang berkualitas.
Bukti
atas sikap pemerintah ini adalah denagn dikeluarkannya Undang-Undang No 10
tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga
Sejahtera. Undang-Undang tersebut selanjutnya menjadi acuan semua pihak
dalam pengelolaan kependudukan dan penyelenggaraan pembangunan keluarga
sejahtera, sehingga memiliki manfaat yang optimal dalam pembangunan
berkelanjutan untuk mewujudkan manusia seutuhnya. Dalam UU No 10 Tahun 1992,
keluarga diartikan sebagai unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari
suami isteri, atau suami isteri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu
dan anaknya. Ini berarti dengan memberdayakan keluarga dari banyak aspek (apek
ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial budaya, dll) akan memberikan kontribusi
yang besar dalam mencetak SDm yang berkualitas karena baagimanapun dalam
keluarga yang seajhtera akan lebih memunculkan SDm yang handal dan memiliki
semangat kerja yang tinggi jika dibandingkan dengan keluarga yang tidak
sejahtera.
Keluarga sejahtera yang dimaksud
disini adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan atar perkawinan yang sah,
mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materiil yang layak, bertaqwa
jepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang serasi, selaras dan seimbang
antara anggota dan antara keluarga dengan masyarakat dan lingkungan.
Optimalisasi Fungsi Keluarga Dalam pembangunan keluarga sejahtera, upaya-upaya
kearah optimalisasi pelaksanaan fungsi keluarga memiliki kedudukan yang sangat
strategis. Karena pembangunan keluarga sejahtera itu sendiri seenarnya
merupakan serangkaian upaya untuk menumbuhkembangkan fungsi-fungsi keluarga
yang terdiri dari 8 macam (selanjutnya disebut sebagai 8 fungsi keluarga) yaitu
: fungsi keagamaan, fungsi sosial budaya, fungsi cinta kasih, fungsi
perlindungan, fungsi reproduksi, fungsi pelestarian lingkungan. Dengan demikian,
pembangunan keluarga sejahtera tidak akan pernah 3 terlepas dari upaya berbagai
pihak untuk menghidupkan serta mengembangkan fungsifungsi keluarga ini. Upaya
optimalisasi fungsi-fungsi keluarga ini melalui berbagai cara sesuai dengan
fungsi yang akan dikembangkan. Secara sepintas upaya optimalisasi tersebut
dapat dilakukan sebagai berikut :
Pertama, guna mengoptimalkan pelaksanaan fungsi keagamaan,
sosial budaya, cinta kasih dan perlindungan (fungsi 1, 2, 3 dan 4 dalam
keluarga), perlu ditempuh dengan cara meningkatkan ketahanan keluarganya.
Ketahanan keluarga yang dimaksud adalah kondisi dinamik suatu keluarga yang
memiliki keuletan dan ketangguhan serta mengandung kemampuan fisik – materiil
dan psikis - mental spiritual guna hidup mandiri dan mengembangkan diri dan
keluarganya untuk hidup harmonis dalam meningkatkan kesejahteraan lahir dan
kebahagiaan batin. Upaya untuk meningkatkan ketahanan keluarga ini adalah
dengan kegiatan Bina-bina Keluarga seperti BKB, BKR dan BKL.
Kedua, guna mengoptinalkan pelaksanaan fungsi reproduksi
dalam keluarga (fungsi ke-5), keluarga harus dibangun supaya memiliki fondasi
kesehatan yang kokoh supaya tidak mudah diserang penyakit, terutama yang
menyangkut fungsi reproduksinya. Ini harus dilakukan dengan KIE yang efektif
dan efisien sehingga keluarga sasaran dapat dibina agar dapat mengenal dan
menerapkan prinsip-prinsip reproduksi sehat. Seperti pendewasaan usia
perkawinan, pengaturan kelahiran dan menghindari kontaks seks bebas. Upaya ini
dilakukan dengan kegiatan berupa peningkatan KB Mandiri, KB Pria, Gerakan
Keluarga Sejahtera Sadar HIV/ AIDS, dan sebagainya. Ketiga, guna mengoptimalkan
fungsi sosialisasi dan pendidikan, fungsi ekonomi dan fungsi pelestarian
lingkungan (fungsi ke 6, 7 dan 8) maka keluarga perlu dibangun supaya mempunyai
fondasi ekonomi yang kokoh melalui berbagai pemberdayaan dalam bidang ekonomi.
Dengan kondisi ekonomi yang kokoh, keluarga akan mampu melaksanakan
fungsi-fungsi keluarga yang menggerakkan secara luas “Gerakan Ekonomi Keluarga”
dengan progam-program pokok berupa UPPKS dan berbagai kegiatan yang sejenis.
4 Upaya Strategis Membangun SDM
Berkualitas Optimalisasi fungsi keluarga, disadari atau tidak merupakan upaya
yang sangat strategis dalam membangun keluarga sejahtera dan menciptakan SDM yang
berkualitas. Karena dengan optimalisasi fungsi keluarga, sebenarnya keluarga
telah diberdaaykan dari banyak sisi dalam kelangsungan hidupnya. Sehingga jika
sebelumnya upaya mewujudkan SDM yang berkualitas selalu terhambat oleh
kelemahan keluarga dalam aspek-aspek tertentu, kekurangannya telah dapat
diatasi dengan upaya optimalisasi ini. Membangun SDM yang berkualitas artinya
disamping memiliki kemampuan teknis, pengetahuan dan kemampuan bersaing yang
sukup, memang tidaklah sederhana. Banyak pihak yang harus terlibat sehingga
upaya pembangunan keluarga sejahtera dalam rangka membangun SDM yang
berkualitas harus dilakukan secara terpadu dan terencana. keterpaduan dengan
perencanaan yang matang ini penting, emngingat hanya dengan keterlibatan
berbagai sektor terkait (seperti BKKBN, Depsos, Deptan, Depkes dan lainlain)
maka penanganan program akan dapat lebih diintensifkan. Jika penanganannya
telah dapat diintensifkan dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing
keluarga, maka hasilnya akan signifikan dalam melahirkan SDM yang berkualitas.
Walhasil, memang benar adanya
bahwa upaya optimalisasi pelaksanaan fungsi keluarga memiliki kontribusi
positif dalam mencetak generasi masa depan yang tidak saja cerdas dan terampil,
tetapi juga berkepribadian luhur dan bertaqwa. Sehingga tidaklah terlalu salah
jika kita semua perlu terus berupaya untuk membangun keluarga sejahtera demi
kebesaran dan kejayaan bangsa di kemudian hari. Drs. Mardiya, Kasubid Advokasi
Konseling dan Pembinaan Kelembagaan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi
Badan PMPDP & KB Kabupaten Kulonprogo. Saat ini aktif di Ikatan Penulis
Keluarga Berencana (IPKB) DIY.
3. Kesimpulan
Sumber
daya manusia adalah suatu proses mendayagunakan manusia sebagai tenaga kerja
secara manusiawi, agar potensi fisik dan psikis yang dimilikinya berfungsi maksimal
bagi pencapaian tujuan organisasi. Sumber daya manusia yang berkualitas sangat
dibutuhkan dalam mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya.
Dalam upaya peningkatan sumber daya manusia, segala sesuatunya dapat dimulai dari diri sendiri, sebagai generasi muda hanya bisa melakukan kewajiban sekaligus hak kita untuk belajar. Peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia juga sangat berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia. Untuk itu upaya peningkatan kualitas pendidikan harus dilakukan sebagai langkah menuju terciptanya generasi emas sebagai sumber daya manusia yang berkualitas. Dengan itu dapat meningkatkan taraf sumber daya manusia Indonesia didalam kompetisi tenaga kerja di masa globalisasi sekarang ini. Selain itu, kita juga harus bersikap lebih peduli dan kritis terhadap segala sesuatu yang terjadi pada dunia sekitar kita.
Dalam upaya peningkatan sumber daya manusia, segala sesuatunya dapat dimulai dari diri sendiri, sebagai generasi muda hanya bisa melakukan kewajiban sekaligus hak kita untuk belajar. Peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia juga sangat berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia. Untuk itu upaya peningkatan kualitas pendidikan harus dilakukan sebagai langkah menuju terciptanya generasi emas sebagai sumber daya manusia yang berkualitas. Dengan itu dapat meningkatkan taraf sumber daya manusia Indonesia didalam kompetisi tenaga kerja di masa globalisasi sekarang ini. Selain itu, kita juga harus bersikap lebih peduli dan kritis terhadap segala sesuatu yang terjadi pada dunia sekitar kita.
No comments:
Post a Comment