Angel Wing Heart

Friday, 29 December 2017

TUGAS IKK : MAKALAH PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA MELALUI KELUARGA

MAKALAH
 PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA MELALUI KELUARGA





DOSEN PENGAMPU:
Dra. USWATUN HASANAH, M.Si
NOVIANA RIZKY
1515617053
MATA KULIAH:
ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA






Kata Pengantar


Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas anugrahNya penulisan paper ini dapat terselesaikan dengan baik. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih  kepada Ibu Dra. Uswatun hasanah, M.Si yang telah membantu memberikan materi tentang ilmu kesejahteraan keluarga khususnya tentang peningkatan sumber daya manusia melalui keluarga sehingga penulisan makalah ini bisa tersusun dengan baik.


       Makalah ini saya susun berdasarkan pengetahuan  yang saya peroleh dari Ibu Dra. Uswatun hasanah, M.Si dan beberapa sumber lain dengan harapan orang yang membaca dapat memahami tentang peningkatan sumber daya manusia melalui keluarga.


Akhirnya, saya menyadari bahwa penulisan paper ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi  perbaikan paper ini di masa mendatang.






Jakarta, Desember 2017


Noviana Rizky








DAFTAR ISI

Kata pengantar                                                                                                                       2
Bab 1 Pendahuluan                                                                                                                 4
            1.1.
Pengertian Sumber Daya Manusia                                                                       5
            1.2. Kualitas Sumber Daya Manusia di Indonesia                                                      7
            1.3. Penyebab lemahnya sumberdaya manusia                                                         7
Bab 2 Pembahasan                                                                                                                
            2.1. Upaya Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia di Indonesia                     9
            2.2. Optimalisasi fungsi keluarga                                                                                10
Bab 3 Penutup                                                                                                                        
            3.1. Kesimpulan                                                                                                          12











1.      Pendahuluan

Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam proses keberhasilan suatu pembangunan. Pembangunan merupakan suatu proses perubahan di segala bidang kehidupan yang dilakukan secara sengaja berdasarkan suatu rencana tertentu. Pembangunan nasional Indonesia misalnya, merupakan suatu proses perubahan yang dilakukan berdasarkan rencana tertentu dengan sengaja dan memang dikehendaki , baik oleh pemerintah yang menjadi pelopor pembangunan maupun masyarakat.

Untuk membangun suatu bangsa diperlukan sumber daya baik alam maupun manusia. Sumber daya manusia sebagai potensi yang terkandung dalam diri manusia harus mampu mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan. Sumber daya manusia merupakan subyek yang aktif dan menentukan, bukan obyek yang pasif dan ditentukan sebagaimana kedua psikis yang dimilikinya Sumber Daya Manusia melakukan berbagai kegiatan, yang salah satu diantaranya disebut bekerja sebagai usaha mewujudkan eksistensi organisasi/ perusahaan.

Kajian demografi dan perhitungan proyeksi penduduk memberikan gambaran bahwa Indonesia akan mengalami bonus demografi yang ditandai dengan meningkatkan proporsi penduduk usia kerja hingga 20 tahun mendatang. Meski demikian, pertumbuhan kuantitas penduduk usia produktif tidak dapat disebut sebagai bonus jika tidak disertai dengan pertumbuhan kualitas penduduk. Untuk mendorong peningkatan kualitas tersebut, salah satu cara yang digalakkan adalah melalui pembangunan pada tingkat keluarga.

Sumber daya manusia yang berkualitas sangat dibutuhkan dalam mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya. Karena sumber daya manusia yang berkualitas dibutuhkan untuk menghadapi berbagai tantangan globalisasi. Globalisasi merupakan proses mendunia dengan tingkat perubahan yang cepat dan radikal di berbagai aspek kehidupan manusia karena adanya teknologi. Kini kita merasa dunia semakin menyusut, dengan kecanggihan teknologi kita tidak tersekat lagi oleh ruang dan waktu. Dengan teknologi kita bisa berkomunikasi dengan siapa saja dan kapan saja dan dimana saja. Tetapi dibalik kecanggihan dan perubahan yang terjadi dapat menimbulkan ketimpangan jika kita tidak siap dengan adanya perubahan sehingga bisa terjadi ketimpangan budaya yang tentunya akan merugikan kita. Permasalahan dunia dan permasalahan nasional yang semakin komplek menuntut kita untuk senantiasa belajar agar tidak gagap terhadap perubahan.
Makalah ini dibuat bertujuan untuk mengetahui berbagai masalah mengenai sumber daya manusia serta upaya dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Makalah ini membahas tentang :
1) Pengertian sumber daya manusia,
2) Kualitas sumber daya manusia di Indonesia,
3) Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia
1.1. Pengertian Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi
dalam mewujudkan eksistensinya. Sumber daya manusia adalah suatu proses mendayagunakan manusia sebagai tenaga kerja secara manusiawi, agar potensi fisik dan psikis yang dimilikinya berfungsi maksimal bagi pencapaian tujuan organisasi. Disamping itu, manusia adalah makhluk Tuhan yang kompleks dan unik serta diciptakan dalam integrasi dua substansi yang tidak berdiri sendiri yaitu tubuh ( fisik / jasmani) sebagai unsur materi, dan jiwa yang bersifat non materi. Hubungan kerja yang paling intensif dilingkungan organisasi adalah antara pemimpin dengan para pekerja (staf) yang ada di bawahnya. Hubungan kerja semakin penting artinya dalam usaha organisasi mewujudkan eksistensinya dilingkungan tugas yang lebih luas dan kompetetif pada masa yang akan datang. Sumber Daya Manusia adalah potensi yang merupakan asset dan berfungsi sebagai modal (non material/non finansial) didalam organisasi bisnis, yang dapat diwujudkan menjadi potensi nyata secara fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi.
Menurut Sonny Sumarsono (2003, h 4), sumber daya manusia atau human recources mengandung dua pengertian. Pertama, adalah usaha kerja atau jasa yang dapat diberikan dalam proses produksi. Dalam hal lain SDM mencerminkan kualitas usaha yang diberikan oleh seseorang dalam waktu tertentu untuk menghasilkan barang dan jasa. Pengertian kedua, SDM menyangkut manusia yang mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha kerja tersebut. Mampu bekerja berarti mampu melakukan kegiatan yang mempunyai kegiatan ekonomis, yaitu bahwa kegiatan tersebut menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan atau masyarakat.
Menurut Mary Parker Follett Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu seni untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang diperlukan, atau dengan kata lain tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.
Definisi ini, yang dikemukakan oleh Mary Parker Follett, mengandung arti bahwa para manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang diperlakukan, atau dengan kata lain dengan tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.
Manajemen memang dapat mempunyai pengertian lebih luas dari pada itu, tetapi definisi di atas memberikan kepada kita kenyataan bahwa kita terutama mengelola sumber daya manusia bukan material atau finansial.
Di lain pihak manajemen mencakup fungsi-fungsi perencanaan (penetapan apa yang akan dilakukan), pengorganisasian (perencanaan dan penugasan kelompok kerja), penyusunan personalia (penarikan, seleksi, pengembangan, pemberian kompensasi, dan penilaian prestasi kerja), pengarahan (motivasi, kepemimpinan, integrasi, dan pengelolaan konflik) dan pengawasan.
Menurut M.T.E. Hariandja (2002, h 2) Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu perusahaan disamping faktor yang lain seperti modal. Oleh karena itu SDM harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi.
Menurut Mathis dan Jackson (2006, h.3) SDM adalah rancangan sistem-sistem formal dalam sebuah organisasi untuk memastikan penggunaan bakat manusia secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan organisasi.
Demikian pula menurut The Chartered Institute of Personnel and Development (CIPD) dalam Mullins (2005). Sumber daya manusia dinyatakan sebagai strategi perancangan, pelaksanaan dan pemeliharaan untuk mengelola manusia untuk kinerja usaha yang optimal termasuk kebijakan pengembangan dan proses untuk mendukung strategi.
Menurut Hasibuan (2003, h 244) Pengertian Sumber Daya Manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Pelaku dan sifatnya dilakukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya.
SDM terdiri dari daya fikir dan daya fisik setiap manusia. Tegasnya kemampuan setiap manusia ditentukan oleh daya fikir dan daya fisiknya. SDM atau manusia menjadi unsur utama dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Peralatan yang handal atau canggih tanpa peran aktif SDM, tidak berarti apa-apa. Daya pikir adalah kecerdasan yang dibawa sejak lahir (modal dasar) sedangkan kecakapan diperoleh dari usaha (belajar dan pelatihan). Kecerdasan tolok ukurnya Intelegence Quotient (IQ) dan Emotion Quality (EQ).
Menurut Wikipedia Indonesia, sdaya manusia (SDM) adalah salah satu faktor yang sangat penting bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi maupun perusahaan. SDM juga merupakan kunci yang menentukan perkembangan perusahaan. Pada hakikatnya, SDM berupa manusia yang dipekerjakan di sebuah organisasi sebagai penggerak, pemikir dan perencana untuk mencapai tujuan organisasi itu.
Dewasa ini, perkembangan terbaru memandang karyawan bukan sebagai sumber daya belaka, melainkan lebih berupa modal atau aset bagi institusi atau organisasi. Karena itu kemudian muncullah istilah baru di luar H.R. (Human Resources), yaitu H.C. atau Human Capital. Di sini SDM dilihat bukan sekadar sebagai aset utama, tetapi aset yang bernilai dan dapat dilipatgandakan, dikembangkan (bandingkan dengan portfolio investasi) dan juga bukan sebaliknya sebagai liability (beban,cost). Di sini perspektif SDM sebagai investasi bagi institusi atau organisasi lebih mengemuka.
Pengertian SDM dapat dibagi menjadi dua, yaitu pengertian mikro dan makro. Pengertian SDM secara mikro adalah individu yang bekerja dan menjadi anggota suatu perusahaan atau institusi dan biasa disebut sebagai pegawai, buruh, karyawan, pekerja, tenaga kerja dan lain sebagainya. Sedangkang pengertian SDM secara makro adalah penduduk suatu negara yang sudah memasuki usia angkatan kerja, baik yang belum bekerja maupun yang sudah bekerja.
Secara garis besar, pengertian Sumber Daya Manusia adalah individu yang bekerja sebagai penggerak suatu organisasi, baik institusi maupun perusahaan dan berfungsi sebagai aset yang harus dilatih dan dikembangkan kemampuannya.
1.2.Kualitas Sumber Daya Manusia di Indonesia
Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam pembangunan. Oleh karena itu dalam melaksanakan pembangunan suatu wilayah atau negara perlu diketahui keadaan sumber daya manusia yang ada di wilayah tersebut. Semakin lengkap dan tepat data mengenai sumber daya manusia yang tersedia, semakin mudah dan tepat pula perencanaan pembangunan yang di buat.
Kualitas sumber daya manusia merupakan merupakan komponen penting dalam setiap gerak pembangunan. Hanya dari sumber daya manusia yang berkualitas tinggilah yang dapat mempercepat pembangunan bangsa. Jumlah penduduk yang besar, apabila tidak diikuti dengan kualitas yang memadai, hanyalah akan menjadi beban pembangunan. Kualitas penduduk adalah keadaan penduduk baik secara perorangan maupun kelompok berdasarkan tingkat kemajuan yang telah dicapai.



1.3.Penyebeb lemahnya kualitas sumber daya manusia
Kualitas SDM bangsa Indonesia, dalam kategori rendah, dan rendahnya kualitas SDM disebabkan pula oleh rendahnya kualitas pendidikan. Sudah saatnya bangsa Indonesia khususnya Pemerintah untuk peduli meningkatkan kualitas pendidikan sebagai modal dasar semua komponen dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Diakui banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya kualitas SDM. Pendidikan dan Kesehatan adalah faktor-faktor yang dominan.
1.    Pendidikan
Ada beberapa alasan yang menyebabkan tingkat pendidikan penduduk Indonesia masih relatif rendah tersebut di Indonesia, antara lain :
1)   Biaya pendidikan relatif mahal sehingga tidak dapat dijangkau oleh semua penduduk terutama penduduk yang mempunyai penghasilan rendah.
2)   Minat menyekolahkan masih sangat rendah, terutama di daerah-daerah pedesaan terpencil.
3)   Sarana dan prasarana pendidikan yang masih belum memadai dan proporsional, terutama untuk sekolah lanjutan (SMP dan SMA)
4)   Rendahnya kualitas sarana fisik, banyak sekolah-sekolah dan perguruan tinggi yang gedung-gedungnya telah rusak, kepemilikan dan penggunaan media belajar rendah, buku perpustakaan tidak legkap dan banyak yang rusak, laboratorium tidak standart, serta pemakaian teknologi informasi tidak memadai. Bahkan yang lebih parah masih banyak sekolah yang tidak memiliki gedung sendiri, tidak memiliki perpustakaan, dan tidak memiliki laboratorium.
5)   Rendahnya kualitas guru, keadaan guru di Indonesia sangat memprihatinkan. Kebanyakan guru belum memiliki profesionalisme yang memadai untuk melaksanakan tugasnya sebagai mana tertuang dalam pasal 39 UU No.20/2003, yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan bimbingan, melakukan pelatihan, melakukan penelitian, dan pengabdian masyarakat.
6)   Rendahnya kesejahteraan guru, mempunyai andil dalam membuat rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia.
Beberapa upaya yang perlu dilakukan untuk menangani masalah redahnya tingkat pendidikan, antara lain :
1)   Memperluas kesempatan belajar, baik melalui jalur pendidikan sekolah maupun luar sekolah. Selain itu perlu dilakukan upaya penyadaran terhadap masyarakat bahwa pendidikan merupakan media strategis guna meningkatkan kualitas sumber daya insaniah.
2)   Meringankan biaya pendidikan dan membebaskan biaya bagi yang tidak mampu, serta memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi. Di dalam UUD juga dikatakan bahwa setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran. Oleh karena itu sudah merupakan kewajiban pemerintah untuk menyediakan layanan pendidikan yang berkualitas dan harganya murah.
3)   Meningkatkan jumlah dan kualitas sarana serta prasarana pendidikan, seperti gedung-gedung sekolah, laboratorium, perpustakaan, media pembelajaran dan pengangkatan guru serta ahli kependidikan yang profesional
2.    Kesehatan
Selain pendidikan, kesehatan penduduk merupakan faktor penting yang perlu untuk ditingkatkatkan, sebab jika penduduk terus-terusan sakit, akan berpengaruh terhadap tingkat produktivitas. Artinya, semakin banyak penduduk yang sakit, maka akan semakin rendah kualitas penduduk berdasarkan tingkat kesehatan.
Kondisi kesehatan dan gizi anak di Indonesia masih memprihatinkan. Selain cakupan yang masih rendah, program yang diselenggarakan itu masih masih terfragmentasi sehingga tidak menyentuh kebutuhan tumbuh kembang anak secara holistik. Rendahnya cakupan dan kualitas penyelenggaraan program pengembangan anak usia dini mengakibatkan kondisi anak Indonesia masih memprihatinkan yang ditunjukkan dengan rendahnya derajat kesehatan dan gizi.
Rendahnya derajat kesehatan dan gizi pada anak usia dini lebih banyak terjadi pada anak yang berasal dari keluarga tidak mampu dan yang tinggal di wilayah pedesaan, serta di wilayah dengan penyediaan layanan social dasar yang tidak memadai. Sedangkan untuk meningkatkan/meratakan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan yang terjangkau, diwujudkan melalui revitalisasi sistim kesehatan dasar dengan memperluas jaringan yang efektif dan efisien termasuk Posyandu dan Polindes, peningkatan  jumlah dan kualitas tenaga kesehatan/revitalisasi kader PKK, pembentukan standar pelayanan kesehatan minimum untuk kinerja sistim kesehatan yang komprehensif, serta memperbaiki sistim informasi pada semua tingkatan pemerintah.
SDM merupakan hal yang vital dalam perkembangan ekonomi suatu negara, dan Indonesia dianugerahi dengan jumlahnya yang sangat melimpah. Namun, akan sangat disayangkan jika potensi SDMnya tidak dipersiapkan dan dikelola dengan baik karena kita tidak bisa hanya bergantung pada kekayaan alam semata yang semakin menipis. Meningkatkan kualitas SDM adalah harga mati bagi Indonesia bila ingin membangun ekonomi yang lebih baik nantinya agar tidak terus-menerus tertinggal dan dieksploitasi oleh negara lain.


2.1.Upaya Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia di Indonesia
Untuk menyiapkan generasi emas, pendidikan tetap menjadi jalan utama. Dalam hal ini, pendidikan untuk semua (education for all) menjadi pekerjaan yang perlu dituntaskan. Bukan sekadar pemerataan, tetapi juga peningkatan kualitas. Upaya tersebut yaitu seperti melakukan gerakan pendidikan anak usia dini serta penuntasan dan peningkatan kualitas pendidikan dasar. Di samping itu perluasan akses ke perguruan tinggi juga disiapkan melalui pendirian perguruan tinggi negeri di daerah perbatasan dan memberikan akses secara khusus kepada masyarakat yang memiliki keterbatasan kemampuan ekonomi, tetapi berkemampuan akademik.
Periode saat ini sebagai upaya menyiapkan generasi untuk berpuluh-puluh tahun mendatang. Generasi masa depan harus dipersiapkan sejak sekarang. Pendidikan harus terus berikhtiar membangun generasi bangsa yang cakap secara intelektual, anggun secara moral, dan siap menghadapi tantangan zamannya. Pendidikan juga harus mampu melahirkan generasi bangsa yang memiliki jiwa dan pikiran besar untuk membangun negerinya. Di sisi lain, yang juga perlu disadari, pendidikan bukan tanggung jawab pemerintah/negara semata. Pendidikan sebagai jalan kemajuan negeri ini harus menjadi komitmen dan kesadaran bersama.
Generasi muda Indonesia jangan merasa kalah dengan bangsa asing. Dengan level kualitas yang dimiliki, generasi muda Tanah Air memiliki kualitas yang hampir sama dan mampu bersaing di level internasional. Hanya saja, terkadang generasi muda Indonesia memiliki kelemahan dalam tiga hal yaitu komunikasi dalam Bahasa Inggris, inovatif dan jiwa kewirausahaan, dan terakhir soft skill yang mencakup penilaian terhadap kemampuan diri sendiri.

Permasalahan dunia dan permasalahan nasional yang semakin komplek menuntut kita untuk senantiasa belajar agar tidak gagap terhadap perubahan. Jumlah penduduk yang semakin meningkat, cadangan energi yang kian menipis, ragam budaya yang berbeda, konflik internal dan internasional mengharuskan kita untuk senantiasa belajar. Fakta yang ada memperlihatkan bahwa pendidikan konvensional pada saat ini kurang memberikan kontribusi terhadap pemecahan masalah yang ada malah semakin memperlebar kesenjangan yang ada. Pendidikan luar sekolah merupakan pendidikan alternative yang dapat memberikan warna baru dalam dunia pendidikan. Selain itu upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat juga dilakukan dengan cara yang lain, yaitu :
1. Meningkatkan kualitas Pendidikan di Indonesia
2. Menambah lapangan kerja yang memadai
3. Peningkatan perekonomian Indonesia
Arah pembangunan sumber daya manusia di indonesia ditujukan pada pengembangan kualitas sumber daya manusia secara komprehensif meliputi aspek kepribadian dan sikap mental, penguasaan ilmu dan teknologi, serta profesionalisme dan kompetensi yang ke semuanya dijiwai oleh nilai-nilai religius sesuai dengan agamanya. Dengan kata lain, pengembangan sumber daya manusia di Indonesia meliputi pengembangan kecerdasan akal (IQ), kecerdasan sosial (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ).



2.2.Optimalisasi fungsi keluarga upaya strategis membangun sdm berkualitas
Menurut Drs. Mardiya, masalah kependudukan dewasa ini semakin mendapat perhatian dari pemerintah dan segenap lapisan masyarakat, mengingat masalah ini merupakan salah satu bidang yang sangat menentukan berhasil tidaknya pembangunan nasional. Hal ini disebabkan karena pada dasarnya penduduk mempunyai fungsi ganda yang sangat strategis, yaitu sebagai obyrk dan sekaligus sebagai subyek pembangunan. Sebagai obyek, penduduk dengan segala permasalahannya menjadi sasaran yang dibangun, dibina dan dikembangkan. Sedangkan sebagai subyek, penduduk dengan segala potensi yang dimilikinya merupakan sumber daya dalam pelaksanaan pembangunan. Mengingat strategusnya fungsi ganda penduduk tersebut, maka pemerintah menegaskan bahwa kebijakan kependudukan diarahkan pada peningkatan kualitas penduduk sebagai pelaku utama dan sasaran pembangunan nasional agar memiliki semangat kerja, budi pekerti luhur, penuh dengan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan.
Pengelolaan kependudukan juga bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup, kecerdasan, ketrampilan, derajat keesehatan dan kesejahteraan dan menciptakan lapangan kerja, serta memeratakan pembangunan dan pendapatan. Pentingnya Membangun Keluarga Sejahtera Membangun sumber daya penduduk berkualitas tentu tidak akan perbah lepas dari peranan keluarga, karena keluraga merupakan institusi terkecil dalam masyarakat yang merupakan lingkungan pertama dan utama bagi setiap insan yang dilahirkan di dunia. Ini berarti, keluarga memiliki peranan penting dalam mendidik anak dan membimbingnya 2 menjadi generasi yang tidak saja cerdas dan terampil, tetapi juga berkepribadian dan memiliki ketakwaan kepada Tuhan Yanga Maha Esa. Oleh karena itu, pemerintah kemudian menganggap penting pembangunan keluarga dalam upaya mencetak SDM yang berkualitas.
Bukti atas sikap pemerintah ini adalah denagn dikeluarkannya Undang-Undang No 10 tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera. Undang-Undang tersebut selanjutnya menjadi acuan semua pihak dalam pengelolaan kependudukan dan penyelenggaraan pembangunan keluarga sejahtera, sehingga memiliki manfaat yang optimal dalam pembangunan berkelanjutan untuk mewujudkan manusia seutuhnya. Dalam UU No 10 Tahun 1992, keluarga diartikan sebagai unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami isteri, atau suami isteri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya. Ini berarti dengan memberdayakan keluarga dari banyak aspek (apek ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial budaya, dll) akan memberikan kontribusi yang besar dalam mencetak SDm yang berkualitas karena baagimanapun dalam keluarga yang seajhtera akan lebih memunculkan SDm yang handal dan memiliki semangat kerja yang tinggi jika dibandingkan dengan keluarga yang tidak sejahtera.
Keluarga sejahtera yang dimaksud disini adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan atar perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materiil yang layak, bertaqwa jepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antara anggota dan antara keluarga dengan masyarakat dan lingkungan. Optimalisasi Fungsi Keluarga Dalam pembangunan keluarga sejahtera, upaya-upaya kearah optimalisasi pelaksanaan fungsi keluarga memiliki kedudukan yang sangat strategis. Karena pembangunan keluarga sejahtera itu sendiri seenarnya merupakan serangkaian upaya untuk menumbuhkembangkan fungsi-fungsi keluarga yang terdiri dari 8 macam (selanjutnya disebut sebagai 8 fungsi keluarga) yaitu : fungsi keagamaan, fungsi sosial budaya, fungsi cinta kasih, fungsi perlindungan, fungsi reproduksi, fungsi pelestarian lingkungan. Dengan demikian, pembangunan keluarga sejahtera tidak akan pernah 3 terlepas dari upaya berbagai pihak untuk menghidupkan serta mengembangkan fungsifungsi keluarga ini. Upaya optimalisasi fungsi-fungsi keluarga ini melalui berbagai cara sesuai dengan fungsi yang akan dikembangkan. Secara sepintas upaya optimalisasi tersebut dapat dilakukan sebagai berikut :
Pertama, guna mengoptimalkan pelaksanaan fungsi keagamaan, sosial budaya, cinta kasih dan perlindungan (fungsi 1, 2, 3 dan 4 dalam keluarga), perlu ditempuh dengan cara meningkatkan ketahanan keluarganya. Ketahanan keluarga yang dimaksud adalah kondisi dinamik suatu keluarga yang memiliki keuletan dan ketangguhan serta mengandung kemampuan fisik – materiil dan psikis - mental spiritual guna hidup mandiri dan mengembangkan diri dan keluarganya untuk hidup harmonis dalam meningkatkan kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin. Upaya untuk meningkatkan ketahanan keluarga ini adalah dengan kegiatan Bina-bina Keluarga seperti BKB, BKR dan BKL.
Kedua, guna mengoptinalkan pelaksanaan fungsi reproduksi dalam keluarga (fungsi ke-5), keluarga harus dibangun supaya memiliki fondasi kesehatan yang kokoh supaya tidak mudah diserang penyakit, terutama yang menyangkut fungsi reproduksinya. Ini harus dilakukan dengan KIE yang efektif dan efisien sehingga keluarga sasaran dapat dibina agar dapat mengenal dan menerapkan prinsip-prinsip reproduksi sehat. Seperti pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran dan menghindari kontaks seks bebas. Upaya ini dilakukan dengan kegiatan berupa peningkatan KB Mandiri, KB Pria, Gerakan Keluarga Sejahtera Sadar HIV/ AIDS, dan sebagainya. Ketiga, guna mengoptimalkan fungsi sosialisasi dan pendidikan, fungsi ekonomi dan fungsi pelestarian lingkungan (fungsi ke 6, 7 dan 8) maka keluarga perlu dibangun supaya mempunyai fondasi ekonomi yang kokoh melalui berbagai pemberdayaan dalam bidang ekonomi. Dengan kondisi ekonomi yang kokoh, keluarga akan mampu melaksanakan fungsi-fungsi keluarga yang menggerakkan secara luas “Gerakan Ekonomi Keluarga” dengan progam-program pokok berupa UPPKS dan berbagai kegiatan yang sejenis.
4 Upaya Strategis Membangun SDM Berkualitas Optimalisasi fungsi keluarga, disadari atau tidak merupakan upaya yang sangat strategis dalam membangun keluarga sejahtera dan menciptakan SDM yang berkualitas. Karena dengan optimalisasi fungsi keluarga, sebenarnya keluarga telah diberdaaykan dari banyak sisi dalam kelangsungan hidupnya. Sehingga jika sebelumnya upaya mewujudkan SDM yang berkualitas selalu terhambat oleh kelemahan keluarga dalam aspek-aspek tertentu, kekurangannya telah dapat diatasi dengan upaya optimalisasi ini. Membangun SDM yang berkualitas artinya disamping memiliki kemampuan teknis, pengetahuan dan kemampuan bersaing yang sukup, memang tidaklah sederhana. Banyak pihak yang harus terlibat sehingga upaya pembangunan keluarga sejahtera dalam rangka membangun SDM yang berkualitas harus dilakukan secara terpadu dan terencana. keterpaduan dengan perencanaan yang matang ini penting, emngingat hanya dengan keterlibatan berbagai sektor terkait (seperti BKKBN, Depsos, Deptan, Depkes dan lainlain) maka penanganan program akan dapat lebih diintensifkan. Jika penanganannya telah dapat diintensifkan dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing keluarga, maka hasilnya akan signifikan dalam melahirkan SDM yang berkualitas.
Walhasil, memang benar adanya bahwa upaya optimalisasi pelaksanaan fungsi keluarga memiliki kontribusi positif dalam mencetak generasi masa depan yang tidak saja cerdas dan terampil, tetapi juga berkepribadian luhur dan bertaqwa. Sehingga tidaklah terlalu salah jika kita semua perlu terus berupaya untuk membangun keluarga sejahtera demi kebesaran dan kejayaan bangsa di kemudian hari. Drs. Mardiya, Kasubid Advokasi Konseling dan Pembinaan Kelembagaan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Badan PMPDP & KB Kabupaten Kulonprogo. Saat ini aktif di Ikatan Penulis Keluarga Berencana (IPKB) DIY.



3.       Kesimpulan
Sumber daya manusia adalah suatu proses mendayagunakan manusia sebagai tenaga kerja secara manusiawi, agar potensi fisik dan psikis yang dimilikinya berfungsi maksimal bagi pencapaian tujuan organisasi. Sumber daya manusia yang berkualitas sangat dibutuhkan dalam mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya.
Dalam upaya peningkatan sumber daya manusia, segala sesuatunya dapat dimulai dari diri sendiri, sebagai generasi muda hanya bisa melakukan kewajiban sekaligus hak kita untuk belajar. Peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia juga sangat berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia. Untuk itu upaya peningkatan kualitas pendidikan harus dilakukan sebagai langkah menuju terciptanya generasi emas sebagai sumber daya manusia yang berkualitas. Dengan itu dapat meningkatkan taraf sumber daya manusia Indonesia didalam kompetisi tenaga kerja di masa globalisasi sekarang ini. Selain itu, kita juga harus bersikap lebih peduli dan kritis terhadap segala sesuatu yang terjadi pada dunia sekitar kita.



No comments:

Post a Comment

Cute Polka Dotted Pink Bow Tie Ribbon